28 Sep 2025

Apakah Maksud Ajaran Nikolaus pada Wahyu Pasal 2


Pada Wahyu pasal 2, ajaran Nikolaus yang dibenci oleh Tuhan Yesus muncul sebanyak dua kali, yaitu pada surat kepada jemaat Efesus dan jemaat Pergamus. Akan tetapi, tidak ada penjelasan mengenai apa itu ajaran Nikolaus. Kita akan membahasnya di sini.

    Ayat Mengenai Ajaran Nikolaus

    Ayat pertama mengenai Nikolaus adalah berupa pujian kepada jemaat Efesus.
    Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. (Wahyu 2:6)

    Sedangkan ayat kedua mengenai Nikolaus adalah berupa teguran kepada jemaat Pergamus.
    Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus. Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. (Wahyu 2:15-16)

    Latar Belakang

    Kitab Wahyu Dikirimkan Kepada Tujuh Jemaat

    Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia." (Wahyu 1:10-11)

    Sesuai perintah Allah, kitab Wahyu betul-betul dikirim ke tujuh jemaat pada masa itu. Ayat ini juga menyiratkan bahwa meskipun dalam pengasingan, Yohanes memiliki akses untuk mengirim surat keluar dan untuk menerima tamu untuk diminta mengirimkan surat.

    Pengasingan pada jaman Romawi memang bukan penjara. Penguasa Romawi memaksa seseorang untuk tinggal di lokasi terasing tetapi tetap dapat melakukan beberapa aktifitas dan bahkan menerima tamu.

    Beberapa contoh tokoh yang diasingkan pada jaman Romawi adalah:

    • Ovid (penyair Romawi) dibuang ke Tomis pada 8M, tetapi tetap mengirim puisi dan surat ke Roma.
    • Seneca (filsuf Stoik) dibuang ke Corsica pada 41-49 M, tetap dapat belajar dan menulis.
    • Musonius Rufus (filsuf Stoik) dibuang ke Gyaros, tetap mengajar dan menerima murid

    Ajaran Nikolaus Benar Ada Pada Gereja Mula-Mula

    Kitab Wahyu adalah kitab yang didominasi oleh nubuatan. Kita bisa menyangka bahwa ajaran Nikolaus juga suatu nubuatan dan tidak terjadi pada jaman itu.

    Tetapi tidak demikian! Ajaran Nikolaus seharusnya relevan pada jaman itu. Jemaat di Efesus dan Pergamus seharusnya mengerti apa arti ajaran Nikolaus yang dimaksud.

    Kitab Wahyu Dituliskan Pada Sekitar Tahun 95 M

    Tokoh gereja mula-mula menyatakan bahwa Yohanes menulis Wahyu pada masa pemerintahan Kaisar Domitian (81-96 M).

    Irenaeus pada sekitar 180 M menulis: “Wahyu dilihat tidak lama sebelum akhir pemerintahan Domitian.”
    (Against Heresies 5.30.3)

    Dengan demikian, tahun penulisannya adalah sekitar tahun 95-96 M. Kita memerlukan informasi ini untuk mengetahui kondisi pada saat itu.

    Kota Efesus pada sekitar tahun 95 M

    Kota Efesus terletak di pesisir Asia Kecil (kini dekat Selçuk, Turki barat). Efesus adalah ibu kota provinsi Romawi Asia dan pusat administrasi regional. Kota ini adalah kota pelabuhan yang sibuk dan makmur karena perdagangan.

    Efesus terkenal karena kuil artemis (Diana), yang menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Kisah tentang kuil artemis ini juga disebut dalam Kisah Para Rasul 19.

    Selain itu, Efesus menjadi pusat pengkultusan kaisar. Kuil untuk Kaisar Domitian dibangun pada sekitar tahun 89 M. Hal ini berarti penyembahan pada kaisar masih aktif pada masa penulisan kitab Wahyu. Umat Kristen yang menolak menyembah kaisar menghadapi tekanan sosial dan hukum.

    Kota Pergamus pada sekitar tahun 95 M

    Kota Pergamus terletak sekitar 25 km di pedalaman dari pantai Laut Aegea, di tepi Sungai Caicus (kini Bergama, Turki). Pergamus merupakan ibu kota provinsi Asia sebelum Efesus (hingga 27 SM), tetapi tetap penting sebagai pusat budaya dan agama.

    Pergamus adalah pusat pengkultusan kaisar pertama di provinsi Asia. Tahun 29 SM, kota ini mendapat izin membangun kuil untuk Kaisar Augustus dan dewi Roma. Pada zaman Domitian, sekitar 81-96 M, pengkultusan kaisar semakin dipaksakan.

    Selain itu, Pergamus dikenal juga dengan kuil Zeus Soter (altar raksasa di akropolis) dan kuil Asklepios (dewa penyembuhan). Hal ini membuatmya menjadi pusat medis dunia kuno.

    Tekanan terhadap umat Kristen di Pergamus kemungkinan besar datang dari tuntutan untuk berpartisipasi dalam penyembahan kaisar dan ritual pagan.

    Apa itu Ajaran Nikolaus

    Berdasar Irenaeus dari Lyon (sekitar 130-202 M)

    Irenaeus adalah uskup Lyon (Prancis modern) dan murid dari Polikarpus, yang menurut tradisi adalah murid Rasul Yohanes.

    Karya utamanya adalah Adversus Haereses (Against Heresies), ditulis pada sekitar tahun 180 M. Naskah ini bertujuan membantah ajaran-ajaran sesat (terutama gnostik) dan mempertahankan ajaran rasuli.

    Menurut Irenaeus: “Nikolaus adalah salah satu dari tujuh diaken yang dipilih oleh para rasul. Orang ini mengajarkan bahwa tidak masalah untuk hidup dalam kenikmatan dan berbuat percabulan. Mereka yang mengikuti ajarannya disebut Nikolaian.”
    (Against Heresies 1.26.3)

    Banyak penafsir mengkaitkan nama Nikolaus ini dengan salah satu dari ketujuh diaken pada Kisah Para Rasul 6:5. Jika betul demikian, maka Nikolaus adalah diaken seangkatan dengan Stefanus yang dirajam mati.

    Menurut Hippolytus dari Roma (sekitar 170-235 M)

    Hippolytus adalah seorang teolog dan penulis yang aktif di Roma.

    Menurut Hippolytus: “Nikolaus, salah satu dari tujuh yang dipilih oleh para rasul, mendirikan sektanya sendiri. Para pengikutnya hidup dengan kebebasan daging dan mengajarkan bahwa tidak ada yang terlarang bagi orang yang beriman.”
    (Refutation of All Heresies 7.24)

    Hippolytus menegaskan bahwa kelompok ini membenarkan makan makanan persembahan berhala dan perzinahan. Karyanya yang terkenal tersebut, yaitu Refutatio Omnium Haeresium (Refutation of All Heresies), ditulis sekitar 200–220 M.

    Menurut Klemens dari Aleksandria (sekitar 150-215 M)

    Klemens adalah seorang filsuf Kristen dan pengajar di Aleksandria, Mesir. Karya-karya pentingnya adalah Stromata (Miscellanies) dan Quis Dives Salvatur

    Ia terkenal karena menggabungkan iman Kristen dengan filsafat Yunani untuk melawan bidat dan membina iman orang Kristen.

    Menurut Klemens: “Mereka yang disebut Nikolaian menyalahgunakan perkataan Nikolaus. Ia berkata bahwa orang harus menundukkan daging, tetapi mereka menafsirkannya sebagai izin untuk menikmati hawa nafsu tanpa batas.”
    (Stromata 2.20; juga dirujuk dalam 3.4)

    Klemens menyatakan bahwa Nikolaus sendiri mungkin tidak mengajarkan kebejatan, tetapi ucapannya disalahpahami atau dipelintir oleh pengikutnya. Ia memberikan pernyataan yang lebih berhati-hati dibandingkan Irenaeus dan Hippolytus.

    Kesimpulan

    Pengikut Nikolaus mentoleransi perzinahan dan perbuatan bejat apapun, termasuk penyembahan berhala yang memang marak di Efesus dan Pergamus pada masa itu.