Mengupas Kebenaran Alkitab dan Kasih Yang Penuh Kuasa

27 Apr 2024

Kisah Penciptaan Disejajarkan Dengan Temuan Prasejarah.


Apakah kisah penciptaan di Kitab Kejadian sesuai dengan temuan ilmiah? Sangat sesuai! Bahkan kisah di alkitab membongkar apa yang sebenarnya terjadi di balik semua itu. Kita akan mencocokkan timeline alkitab dan temuan ilmiah prasejarah.

Timeline Alkitab

Kejadian 1:1 dan 1:2

Seperti pernah dibahas pada artikel sebelumnya, Kejadian 1:2 tidak segera terjadi setelah kejadian 1:1. Hal ini lebih jelas melalui terjemahan alkitab versi ILT3 (Indonesian Literal Translation 3):
Dan bumi menjadi tak berbentuk dan hampa (Kej 1:2a)

Antara Kejadian 1:1 dan 1:2 telah terjadi peristiwa besar, yaitu pemberontakan iblis. Iblis dan pengikutnya dibuang ke bumi.

Satu Hari adalah Masa 1000 Tahun

Allah melakukan pemulihan bumi melalui penciptaan ulang selama 7 hari. Dan kemudian terjadi lagi pemulihan selama 7 hari setelah manusia jatuh dalam dosa.

Satu hari disini bukan merujuk pada satu hari manusia, tetapi merujuk pada masa 1000 tahun.

Bukti pertama adalah berdasar Mazmur 90:4 dan 2 Petrus 3:8

Bukti kedua adalah pada kisah kejatuhan manusia dalam dosa. Allah mengatakan bahwa pada hari manusia memakan buah pohon itu, manusia akan mati (Kejadian 2:17). Jadi bukan segera mati, tetapi mati pada hari yang sama dengan saat memakan buah pohon itu. 

Adam mati pada umur 930 tahun (Kejadian 5:5). Umur Adam jelas dihitung sejak ia jatuh dalam dosa, karena Adam tidak terikat oleh maut sebelum jatuh dalam dosa. Adam mati pada hari yang sama dengan saat ia makan buah pohon itu.

Bukti ketiga adalah kisah mengenai Kerajaan 1000 tahun di Wahyu 20:1-6. Masa 1000 tahun tersebut dinyatakan sebagai hari ketujuh pada Ibrani 4:9.

Adam Jatuh Dalam Dosa Pada Hari Ke-10

Ini adalah tafsiran dari peraturan perayaan Paskah Yahudi di Keluaran 12. Pada aturan tersebut, domba paskah dipilih pada tanggal 10 (Keluaran 12:3), dan disembelih pada senja tanggal 14 (Keluaran 12:6) 

Tuhan Yesus sebagai Domba Paskah yang sesusngguhnya dipilih segera saat Adam jatuh dalam dosa.(Kejadian 3:15). Kejadian 3:15 itulah nubuatan pertama tentang pengorbanan Tuhan Yesus.

Penetapan angka di hukum taurat sering memiliki arti dan tidak muncul secara acak, Jadi ada kemungkinan, pada tanggal 10 itulah manusia jatuh dalam dosa. 

Misteri Timeline Alkitab

Saat ini, kita berada pada akhir Pemulihan Hari Ke-6. Apabila ditarik mundur jauh kebelakang, kita akan dapatkan bahwa: Hari pertama s.d hari keenam penciptaan terjadi sekitar 14000 s.d 8000 tahun lalu.

Kita mendapatkan timeline yang aneh, dan "sepertinya" sangat tidak masuk akal:

  • Apakah maksudnya matahari dan bulan diciptakan pada perioda itu?
  • Lalu hewan-hewan purba itu apa, jika hewan baru diciptakan pada perioda itu?
  • Lalu siapakah manusia purba itu? Kalau manusia pertama baru diciptakan pada perioda itu?

Keanehan ini menjadi sangat menarik, apabila kita menggali bukti-bukti temuan ahli prasejarah.

Pengungkapan Misteri Penciptaan

Pengungkapan 1: Transisi Pleistosen ke Holosen

Kita mungkin sering melihat pada kartun ataupun kisah anak-anak, bahwa jaman purba adalah jaman es. Jaman es itulah jaman Pleistosen, yaitu sekitar 2,588,000 s.d 11,700 tahun lalu. Pada jaman ini, suhu bumi lebih rendah dan es tebal menutupi sebagian besar permukaan bumi. 

Puncak jaman es pada akhir Pleistosen terjadi pada Last Glacial Maximum (LGM) yaitu 26,000 sampai 20,000 tahun lalu. Masa ini adalah masa terdingin dan juga "akhir dari jaman es terakhir". Pada saat ini juga terjadi penurunan permukaan laut menjadi 125 meter lebih rendah daripada sekarang.

Setelah itu bumi masuk ke jaman Holosen, yaitu 11700 tahun lalu sampai saat ini, yaitu jaman dimana iklim serupa dengan saat ini dan menunjang kehidupan. Iklim lebih hangat dan lebih stabil. Musim panas menjadi lebih panjang dan hangat, sedangkan musim dingin menjadi lebih pendek dan lebih ringan.

Ilmuwan mengakui bahwa perubahan Pleistosen dan Holosen adalah perubahan dramatis, melibatkan banyak aspek, termasuk perubahan rotasi bumi.

Pengungkapan 2: Terjadilah Terang

Meskipun kita tidak mengetahui seberapa terang pada jaman Pleistosen, tetapi kita dapat membandingkan data berikut:

  • Di katulistiwa, intensitas cahaya siang hari cerah adalah sekitar 100,000 - 130,000 lux.
  • Di kutub, intensitas cahaya siang hari cerah adalah sekitar 50 - 200 lux

Perbedaan yang sangat mencolok? Bagaimana dengan jaman Pleistosen? Sayangnya tidak ada data intensitas cahaya pada masa itu. Namun, para ilmuwan memperkirakan bahwa intensitas cahaya pada jaman Pleistosen lebih rendah dari saat ini karena:

  • Sudut datang cahaya matahari yang lebih rendah (tidak tegak lurus dengan permukaan bumi) membuatnya lebih tersebar dan kurang terkonsentrasi.
  • Lamanya siang hari yang lebih pendek.
  • Banyaknya awan penutup, yaitu debu dan aerosol dari letusan gunung berapi dan badai debu, yang sering terjadi pada jaman Pleistosen. 

Terjadilah terang bisa diartikan secara rohani maupun fisik. Secara rohani, karena setan dan roh jahat pengikutnya dilempar ke bumi, sehingga bumi menjadi gelap. Secara fisik, karena Allah menghadirkan terang mungkin dengan cara membersihkan penghalang sinar matahari. Karena terang ini akan membuat bumi lebih hangat dan membuatnya semakin baik untuk kehidupan.

Pengungkapan 3: Cakrawala Pemisah Air Di Bawah Dan Di Atas.

Air sebenarnya berasal dari luar angkasa, yaitu dari awan antar bintang dan sisa-sisa pembentukan tata surya. Bahkan air di bumi juga diperkirakan berasal dari luar angkasa, yang dibawa ke bumi melalui meteorit dan komet.

Air di bumi idak terlepas ke luar angkasa karena adanya gravitasi bumi dan lapisan atmosfir. Selain itu, tekanan atmosfir membuat air di bumi dapat berbentuk cair. 

Pada jaman pleistosen, air lebih mudah terlepas kembali ke luar angkasa karena atmosfer bumi lebih tipis. Hal ini juga membuktikan bahwa gravitasi bumi lebih lemah. Penelitian menunjukkan bahwa atmosfer bumi pada jaman Pleistosen sepertinya hanya sekitar 60% dari tekanan atmosfer saat ini.

Ada kemungkinan bahwa pada tahap ini, Allah memperbaiki gravitasi bumi atau memperbaiki atmosfir.

Pengungkapan 4: Benda Penerang Di Cakrawala

Pada transisi Pleistosen ke Holosen, terjadi perubahan dramatis pada bumi, yang menyebabkan perubahan efek dari benda langit lain ke bumi:

  • Pergeseran Orbit Bumi (eksentrisitas, kemiringan sumbu, dan presesi) yang mempengaruhi intensitas sinar matahari yang diterima bumi sepanjang tahun. Pada LGM, perubahan intensitas cahaya matahari lebih ekstrem, sehingga terjadi periode pendinginan dan pemanasan yang panjang. Pada Holosen, pola intensitas cahaya matahari lebih konsisten.
  • Peningkatan Gas Rumah Kaca (CO2, CH4, N2O). Gas rumah kaca jauh lebih rendah pada jaman LGM dibandingkan Holosen. Gas rumah kaca ini menjebak panas dari matahari dan menyebabkan pemanasan global. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di Holosen meningkatkan efek pemanasan dari matahari.
  • Berkurangnya Aktivitas Vulkanik. Aktivitas vulkanik di jaman Holosen lebih rendah dibandingkan LGM. Letusan gunung berapi besar dapat menyebabkan pendinginan global sementara karena debu dan gas yang dikeluarkan menghalangi sinar matahari.
  • Perubahan Albedo. Permukaan bumi pada jaman LGM memiliki albedo yang lebih tinggi, yang berarti lebih banyak sinar matahari dipantulkan kembali ke angkasa. Pada jaman Holosen, pencairan es dan salju menurunkan albedo bumi.
  • Perubahan Arus Laut: Pola arus laut pada jaman Holosen berbeda dengan LGM. Perubahan pola arus laut ini membantu mendistribusikan panas di seluruh permukaan bumi dengan lebih merata.
Ada perbaikan pada bumi yang memberi efek signifikan pada fungsi matahari dan bulan dalam menerangi bumi.

Selain itu, pada jaman Holosen, kita dapat menggunakan matahari sebagai penunjuk waktu dan jaman. Jika kita memasang jam matahari pada jaman Pleistosen atau LGM, kita akan mendapat informasi yang membingungkan dan tidak konsisten sepanjang tahun, karena orbit bumi lebih lonjong dan kemiringan sumbu bumi.